Presiden Joe Biden telah memulihkan pembatasan perjalanan COVID-19 yang sebelumnya dicabut oleh mantan Presiden Donald Trump minggu lalu. Pelancong yang datang dari Brasil, Irlandia, Inggris, dan negara-negara Schengen di Eropa tidak lagi diizinkan masuk ke Amerika Serikat. Warga AS, bagaimanapun, dibebaskan dari pembatasan ini.
Dalam serangkaian perintah eksekutif yang dikeluarkan selama hari-hari terakhir masa jabatannya, Trump mencabut larangan bepergian setelah menerapkan protokol pengujian untuk semua pelancong ke AS. Namun pemerintahan mendatang Biden berjanji untuk membatalkan langkah tersebut.
"Dengan pandemi yang memburuk, dan varian yang lebih menular muncul di seluruh dunia, ini bukan waktunya untuk mencabut pembatasan perjalanan internasional," cuit sekretaris pers baru Jen Psaki.
Biden telah melangkah lebih jauh dari sekadar mengembalikan pembatasan asli, menambahkan Afrika Selatan ke dalam larangan tersebut. “Kami menambahkan Afrika Selatan ke daftar terbatas karena adanya varian yang memprihatinkan yang telah menyebar ke luar Afrika Selatan,” kata Dr. Anne Schuchat, wakil direktur utama CDC, kepada Reuters.
Varian itu adalah salah satu dari beberapa jenis baru COVID-19 yang sangat menular yang ditemukan baru-baru ini—belum mencapai AS. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa vaksin virus corona masih akan melindungi dari mutasi ini, meskipun mungkin dengan sedikit penurunan kemanjuran. Moderna berencana mengembangkan booster untuk melindungi dari varian Afrika Selatan secara khusus.
Pemberlakuan kembali pembatasan perjalanan internasional merupakan langkah terbaru yang diambil Presiden Biden untuk mencegah penyebaran virus corona. Pada hari Jumat, dia menandatangani perintah untuk menerapkan karantina mandiri selama 10 hari bagi pelancong internasional yang tiba di AS. Dia juga mengamanatkan pemakaian masker di transportasi umum selama perjalanan antar negara bagian.
Bepergian pada tahun 2021: Jadwal Perencanaan, Keselamatan, dan Pembukaan Kembali